LAPORAN AKHIR
PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI SURYOWIJAYAN
KECAMATAN MANTRIJERON,
YOGYAKARTA
Diusulkan oleh
Saryanto 10108241115/2010
2011
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN LATIHAN MAHASISWA
1.
Judul Penelitian : Peningkatan
Keterampilan Membaca Aksara Jawa melalui
Kocil Aja (Komik Cilik
Aksara Jawa) pada Siswa Kelas V SD Negeri Suryowijayan, Kecamatan
Mantrijeron, Yogyakarta
2.
Bidang
Ilmu : Pendidikan
3.
Ketua
Pelaksana Penelitian
a. Nama
Lengkap : Adhy Putri
Rilianti
b. NIM
:
09108244062
c. Program
Studi : PGSD
d. Universitas : Universitas
Negeri Yogyakarta
e. Alamat
Rumah
dan No Tel./HP : Pugeran MJ
II/329 Yogyakarta /
085643660284
f. Alamat
email :
adhyputririlianti@yahoo.com
4.
Anggota
Pelaksana :
2 orang
5.
Dosen
Pendamping
a. Nama
Lengkap dan Gelar : Arif Rohman , M. Si .
b. NIP
:
19670329 199412 1 001
c. Alamat
Rumah
dan No Tel./HP : Jalan
Parangtritis Km 14 Gelangan RT 15
081328078062
Yogyakarta, 11 November 2011
Dosen Pendamping Ketua
Pelaksana Kegiatan
NIP 19670329
199412 1 001 NIM
09108244062
Kaprodi PGSD Wakil
Dekan III FIP
ii
|
NIP
19511217 198103 1 001 NIP 19610723 198803 1 001
ABSTRAK
PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI SURYOWIJAYAN
KECAMATAN MANTRIJERON,
YOGYAKARTA
Oleh: Adhy Putri Rilianti, Saryanto, dan Ardy Fajar
Setyawan
Penelitian ini
adalah untuk meningkatkan
keterampilan membaca aksara Jawa melalui Kocil Aja (Komik Cilik Aksara Jawa). Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan subjek seluruh siswa kelas V
di SD Negeri Suryowijayan, Kecamatan Mantrijeron,
Yogyakarta. Kegiatan penelitian meliputi penetapan masalah,
perencanaan tindakan, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,
evaluasi, refleksi, dan simpulan.
Berdasarkan
penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan Kocil Aja untuk pembelajaran membaca aksara Jawa tidak dapat
meningkatkan keterampilan membaca askara Jawa secara signifikan karena sebagian
siswa masih menggunakan bantuan panduan aksara Jawa untuk membaca kata, frasa,
atau kalimat. Namun, dapat meningkatkan perhatian, motivasi, dan partisipasi
siswa.
Kata kunci: Keterampilan membaca aksara Jawa, Kocil Aja, siklus I, siklus II
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A.
Latar Belakang .................................................................................... 1
B.
Perumusan Masalah ............................................................................. 2
C.
Tujuan .................................................................................................. 2
D.
Luaran yang
diharapkan ...................................................................... 2
E.
Kegunaan ............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA ................................................................... 4
A.
Keterampilan
Membaca Aksara Jawa .................................................. 4
B.
Karakteristik Siswa
SD Kelas V ......................................................... 7
C.
Kocil Aja ............................................................................................. 8
BAB III METODE
PELAKSANAAN .......................................................... 11
A.
Pendekatan
Penelitian ......................................................................... 11
B.
Desain Penelitian ................................................................................. 12
C.
Teknik Pengumpulan
Data dan Analisis Data ..................................... 14
D.
Cara Penafsiran dan
Penyimpulan Hasil Penelitian ............................. 15
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN ...................................................... 16
A.
Hasil Tindakan
Siklus I ....................................................................... 16
B.
Hasil Tindakan
Siklus II ...................................................................... 18
C.
Peningkatan
Keterampilan Membaca Aksara Jawa ............................. 19
D.
Jadwal Kegiatan .................................................................................. 19
E.
Realisasi Biaya ..................................................................................... 20
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 21
A.
Kesimpulan .......................................................................................... 21
B.
Saran .................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22
LAMPIRAN ................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia memiliki beragam kebudayaan
daerah. Aksara Jawa merupakan salah satu keanekaragaman kebudayaan daerah
tersebut. Mengingat perkembangan kebudayaan global yang berkembang saat ini,
warga negara Indonesia berkewajiban melestarikan kebudayaan itu agar tidak
hilang ditelan zaman.
Upaya pelestarian kebudayaan daerah,
khususnya kebudayaan Jawa telah dilakukan misalnya dengan memasukkan materi
Bahasa Jawa dalam mata pelajaran muatan lokal. Pembelajarannya pun telah
disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Namun, kenyataan yang terjadi adalah
siswa masih mengalami kesulitan dalam membaca aksara Jawa dengan lancar. Hal ini dialami oleh siswa-siswi Kelas V SD Negeri
Suryowijayan, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta. Mereka mengalami kesulitan
dalam mengembangkan keterampilan membaca aksara Jawa.
Nilai-nilai pada tes membaca aksara Jawa banyak yang
belum memenuhi standar kelulusan.
Bentuk-bentuk aksara Jawa yang beraneka
ragam juga membuat siswa kesulitan
menghapalkannya. Alokasi waktu yang diberikan pada kurikulum pendidikan saat
ini (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/ KTSP) yang hanya dua jam pelajaran
juga membuat siswa kurang maksimal dalam mengembangkan keterampilan membaca
aksara Jawa.
Pada hakikatnya, anak usia sekolah dasar
(SD) masih senang bermain, belum bisa berpikir abstrak, dan senang dengan
hal-hal yang konkrit. Anak lebih senang menonton film atau membaca komik
daripada harus membaca buku teks. Pembelajaran aksara Jawa yang dilaksanakan
saat ini masih berkutat pada metode ceramah yang membuat siswa enggan
mempelajari aksara Jawa. Inovasi dalam menyampaikan pembelajaran aksara Jawa
perlu dilakukan agar anak tertarik untuk belajar aksara Jawa sehingga
keterampilannya dalam membaca aksara Jawa pun dapat meningkat.
Dari berbagai latar belakang tersebut,
maka penelitian ini disusun dengan judul
“Peningkatan Keterampilan
Membaca Aksara Jawa melalui Kocil Aja
(Komik Cilik Aksara Jawa) pada Siswa Kelas V SD Negeri Suryowijayan, Kecamatan
Mantrijeron, Yogyakarta”. Dengan menggunakan
cerita bergambar (komik), siswa akan lebih tertarik untuk membaca. Jika siswa senang mempelajari,
maka materi akan mudah terpateri. Dengan demikian, keterampilan siswa dalam
membaca aksara Jawa dapat berkembang.
B.
Perumusan
Masalah
Bagaimanakah peningkatan keterampilan
membaca aksara Jawa melalui Kocil Aja (Komik Cilik Aksara Jawa) pada siswa kelas V di SD Negeri Suryowijayan, Kecamatan
Mantrijeron, Yogyakarta?
C.
Tujuan
Untuk meningkatkan keterampilan membaca aksara Jawa
melalui Kocil Aja (Komik Cilik Aksara
Jawa) pada siswa kelas V di SD Negeri Suryowijayan,
Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.
D.
Luaran
yang Diharapkan
1. Kocil
Aja (Komik
Cilik
Aksara Jawa )
2. Artikel
Ilmiah
E.
Kegunaan
1. Bagi
Sekolah ,
Guru, dan Siswa
a. Kocil Aja dapat digunakan sebagai sumber belajar yang dapat
mempermudah penyampaian materi dalam pembelajaran.
b. Memperkaya metode pembelajaran yang kreatif.
c. Meningkatkan
minat baca siswa.
d. Anak dapat belajar dengan situasi yang santai sesuai
dengan kondisi mereka
2. Bagi Pemerintah dan Masyarakat
a.
Dapat membantu terlaksananya program peningkatan minat baca dan HDI (Human
Development Index) Indonesia .
b.
Membangun kerjasama dalam bidang pendidikan antara sekolah dengan pihak
dinas pendidikan, penerbit, penelaah, dan pihak lain yang terkait.
c.
Salah satu upaya pelestarian kebudayaan daerah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Keterampilan
Membaca Aksara Jawa
Membaca pada hakikatnya adalah suatu
yang rumit dan melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan,
tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan
metakognitif. (Crawley dan Montain, 1995 dalam Rahim 2005:2). Dalam kamus Besar
Bahasa Indonesia, tertulis bahwa membaca adalah melihat serta memahami apa yang
tertulis dengan melisankan atau dalam hati. Membaca dapat pula diartikan
sebagai metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita
sendiri maupun dengan orang lain (Tarigan, 1986:8). Hodgson (dalam Tarigan,
1985:7) mengemukakan bahwa membaca ialah suatu proses yang dilakukan serta
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui
media bahasa tulis. Dalam hal ini, membaca selain sebagai suatu proses, juga
bertujuan. Selanjutnya, Anderson
dalam Tarigan (1985:7) berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses
kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambing-lambang bahasa tulis.
Aksara Jawa, merupakan salah satu
peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Bentuk aksara dan seni
pembuatannya pun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan. Tak
hanya di Jawa, aksara Jawa ini juga digunakan di daerah Sunda dan Bali, walau
ada sedikit perbedaan dalam penulisannya. Namun, sebenarnya aksara yang
digunakan sama saja (M.
Sahid , 2010 dalam
http://www.ptun-yogyakarta.go.id).
Gambar 1 Aksara Jawa
Sumber:
http://nindityo.files.wordpress.com/2008/04/hurufjawa2oq0.gif
Aksara Jawa berjumlah 20 huruf pokok
yang terdiri dari Ha Na Ca Ra Ka Da Ta Sa
Wa La Pa Dha Ja Ya Nya Ma Ga Ba Tha Nga. Aksara Jawa ini dinamakan Aksara Legena. Sebagai pendamping,
setiap suku kata tersebut mempunyai pasangan, yakni kata yang berfungsi untuk
mengikuti suku kata mati atau tertutup, dengan suku kata berikutnya, kecuali
suku kata yang tertutup oleh wignyan, cecak dan layar.
Tulisan Jawa bersifat Silabik atau merupakan suku kata. Sebagai tambahan, di
dalam aksara Jawa juga dikenal huruf kapital yang dinamakan Aksara Murda. Penggunaannya untuk
menulis nama gelar, nama diri, nama geografi, dan nama lembaga.
Gambar 2 Pasangan Aksara
Jawa
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbmM0Jfdag4hgtUZrmVK7h5EmS1eQTWVuID6dBxC-7nYX8IQjNPMX_Tst4vGm_nRLYazkNesRDZfiYt550Ort2vcr-YO-M2kRun2FCR8K9i9wAvpL3bnKarqhjhKNWW6zX_Oxcj4hyhsgu/s320/hjk.jpg
Gambar 3 Huruf
Vokal Mandiri
(Aksara Swara )
Sumber: http://3.bp.blogspot.com/_8RSSsLObFmI/S2JRZfG9b0I/
AAAAAAAAADI/IXimayBtbjg/s320/Hanacaraka4.jpg
Gambar 4 Huruf
Utama (Aksara Murda )
Sumber: http://ksupointer.com/wp-content/uploads/2009/11/aksara-jawa3.jpg
Gambar 5 Huruf Vokal
Tidak Mandiri
(Sandhangan)
Sumber: http://dhenokhastuti.files.wordpress.com/2011/04/aksara-jawa-sandhangan.png
Gambar 6 Tanda Baca
(Pratandha)
Sumber:
http://dhenokhastuti.files.wordpress.com/2011/04/aksara-jawa-pratandha.png
Secara umum, bidang kajian pada
pembelajaran Bahasa Jawa meliputi aspek mendengarkan (mirengake),
berbicara (micara), membaca (maca), dan menulis (nyerat). Dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam upaya penanaman nilai-nilai
budi pekerti dan penguasaan Bahasa Jawa bagi siswa, pemerintah telah menetapkan
dan memberlakukan Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 tanggal 27 Januari 2010. Terbitnya
surat keputusan tersebut, secara formal menandai bahwa mata pelajaran Bahasa
Jawa menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib untuk diajarkan sejak SD (Sasno,
2011 dalam http://galor2.sch.id). Sedangkan
keterampilan membaca aksara Jawa meliputi
ketepatan menyuarakan huruf, kelancaran membaca, dan kejelasan suara.
B.
Karakteristik
Siswa SD Kelas V
Siswa kelas V SD (10-12 tahun) termasuk dalam masa
kanak-kanak akhir. Menurut Piaget dalam Rita Ekka Izzati, dkk. (2008:105), masa
kanak-kanak akhir berada pada tahap operasi konkret dalam berpikir (usia 7-12
tahun) dimana konsep yang pada awal masa anak-anak merupakan konsep yang
samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkret. Anak menggunakan operasi
mental untuk memecahkan masalah-masalah yang aktual dan bersifat konkret. Anak
mampu berpikir logis meski masih terbatas pada situasi sekarang.
Pada usia 10-12 tahun, anak mengalami klimaks
perhatian pada kegiatan membaca (Rita
dkk, 2008: 109). Dengan demikian, melalui media komik, anak dapat tertarik dan
lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan.
C.
Kocil Aja (Komik Cilik Aksara Jawa)
Komik sebagai kata benda adalah
gambar-gambar serta lambang-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan
tertentu, untuk menyampaikan informasi dan/ atau mencapai tanggapan estetis
dari pembacanya (McCloud, 2008:9 dalam dalam http://hendiva87.blog.friendster.com).
Jika
definisi komik menurut Scott McCloud ini dipakai, berarti komik sebenarnya
sudah muncul beribu-ribu tahun lalu. Bahkan jauh sebelum Masehi. Tepat di
Negeri Sphinx, ditemukan sebuah lukisan dalam kuburan Menna, seorang penulis di
jaman Mesir Kuno (McCloud, 2008:14). Diperkirakan warisan “komik” itu dilukis
pada 1.300 SM.
Gambar 7 Lukisan dalam kuburan Menna.
Sumber: http://hendiva87. blog.friendster.com/2010/02/bicara-sejarah-komik
Definisi komik dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar atau berbentuk
buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Komik menurut kutipan Marcel Bonnet
dalam bukunya Komik Indonesia adalah
salah satu produk akhir dari hasrat manusia untuk menceritakan pengalamannya,
yang dituang dalam gambar dan tanda, mengarah kepada suatu pemikiran dan
perenungan (Guntur Angkat, 2004 dalam http://re-searchengines.com).
Komik yang beredar di Indonesia pada awal peredarannya
dibagi menjadi dua yaitu komik strip
dan buku komik. Ada dua aliran utama
yang mendominasi komik modern Indonesia, yaitu Amerika (lebih dikenal dengan comics) dan Jepang (dengan stereotype manga).
Gambar 8 Komik The Dark Knight
Returns karya Frank Miller
Sumber:
http://media.photobucket.com/image/komik%20
the%20dark%20knight/spacemonkey_fg/bats1.jpg
Komik Cilik Bahasa Jawa (Kocil Aja)
adalah cerita bergambar berbahasa Jawa serta penulisannya dengan menggunakan
huruf Jawa. Kocil Aja
dicetak dalam bentuk mini ukuran 20 x 16 cm dan jumlah halaman tidak lebih dari 10
halaman. Kocil Aja
berisi cerita kehidupan sehari-hari yang temanya dapat disesuaikan dengan
materi pelajaran yang akan atau telah diajarkan. Kocil Aja dibuat
dengan ilustrasi yang menarik, kata-kata yang ringkas dan mudah dihafalkan. Ilustrasi
dalam Kocil Aja
juga dapat membuat siswa cenderung meniru, baik karakter tokoh-tokohnya,
gerak-geriknya, maupun gaya dan kata-kata yang diucapkan para tokoh. Dengan
demikian, Kocil Aja
selain dapat meningkatkan keterampilan membaca aksara Jawa, juga dapat
menanamkan karakter pada siswa.
Gambar 9 Kocil Aja (Komik Cilik
Aksara Jawa)
Karya: Ardy Fajar Setyawan
BAB III
METODE
PELAKSANAAN
A.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau PTK.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu proses penelitian yang dinamis dalam
kelas yang terdiri dari empat aspek, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat aspek tersebut
harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan
dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang
menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Kemmis &
Taggart, 1982 dalam Suwarsih Madya, 1994).
Tujuan PTK adalah
pengembangan kemampuan keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual
pembelajaran di kelas atau di sekolah masing-masing. Penilitian ini juga dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan subjek dengan cara menerapkan suatu metode baru yang dirasakan memiliki beberapa
kelebihan.
Menurut Oja dan
Smulyan yang dikutip Kasbollah (2000) dalam http://id.shvoong.com,
terdapat empat bentuk penelitian
tindakan yaitu
1.
penelitian tindakan
guru sebagai peneliti,
2.
penelitian tindakan
kolaboratif,
3.
penelitian tindakan
stimultan terintegrasi, dan
4.
penelitian tindakan
administrasi sosial eksperimental.
Peneliti memilih PTK
karena ingin memperbaiki kegiatan pembelajaran
dengan memberikan tindakan-tindakan untuk memperoleh
peningkatan kualitas tindakan yang diberikan. Peneliti berharap penelitian
dapat mencapai hasil yang maksimal dalam melakukan tindakan dengan menggunakan Kocil Aja sebagai medianya untuk meningkatkan keterampilan membaca aksara Jawa siswa SD kelas V di SD Negeri Suryowijayan,
Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Provinsi Yogyakarta.
B. Desain Penelitian
Langkah-langkah dan urutan kegiatan yang akan dilakukan
antara lain meliputi penyampaian materi pelajaran Bahasa Jawa, khususnya aksara Jawa, menyiapkan kondisi siswa di dalam kelas, pelaksanaan
tindakan, mengevaluasi kemampuan dasar atau kompetensi siswa, mencatat
kelebihan dan kekurangan siswa melalui pengamatan, melakukan diskusi
permasalahan yang ditemukan dengan teman sejawat.
Rancangan
penelitian ini divisualisasikan pada gambar di bawah ini:
|
Gambar
Proses Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini
mengambil lokasi di SD Negeri Suryowijayan,
Kecamatan Mantrijeron, Kota Yoyakarta, Provinsi Yogyakarta. Pemilihan lokasi tersebut karena prestasi belajar siswa
dalam pelajaran Bahasa Jawa khususnya keterampilan membaca aksara Jawa masih
rendah. Penelitian ini
dilaksanakan selama tiga bulan.
Subjek dalam
penelitian ini adalah semua siswa Kelas V SD Negeri Suryowijayan,
Kecamatan Mantrijeron, Kota Yoyakarta, Provinsi Yogyakarta, sebayak 22 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 12
perempuan dan seorang guru kelas sebagai kolaborator dan pengamat.
Pelaksanaan rencana
tindakan disesuaikan dengan penelitian yang telah ditetapkan yaitu putaran
spiral. Berikut ini adalah penjelasan tentang langkah-langkah tindakan yang dilakukan
dalam penelitian ini.
a.
Perencanaan
Tindakan
1)
Permintaan
izin, konfirmasi
dan koordinasi untuk melakukan penelitian kepada kepala SD Negeri Suryowijayan.
Izin penelitian ditujukan kepada Kepala Sekolah dan Guru
Kelas V SD Negeri Suryowijayan dengan surat pengantar dari FIP UNY tertanggal
11 Juli 2011. Peneliti diterima dengan baik dan diizinkan untuk melakukan
penelitian dengan jadwal yang disepakati, yaitu Rabu, 20 dan 27 Juli 2011 dan
dilanjutkan setelah liburan dengan waktu yang tidak ditentukan. Pertemuan ke-3
dan ke-4 dilakukan pada Sabtu dan Senin, 12 dan 14 November 2011.
2)
Identifikasi
permasalahan keterampilan membaca aksara Jawa siswa kelas V.
Permasalahan yang dialami oleh siswa kelas V SD adalah
sebagian besar siswa kesulitan dalam menghapalkan aksara Jawa. Guru kelas yang
berasal dari luar Jawa juga mempengaruhi pembelajaran Bahasa Jawa di Kelas V SD
Suryowijayan.
3)
Penentuan
alur cerita dan pembuatan Kocil Aja.
4)
Penyusunan
rencana kegiatan penelitian secara menyeluruh yang berupa siklus tindakan
kelas.
b.
Rencana Tindakan
Siklus
1)
Peneliti
menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran Bahasa Jawa,
yaitu alat tulis, buku sumber dan media
(Kocil Aja).
2)
Peneliti
sekaligus bertindak sebagai guru kelas memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran
aksara Jawa.
3)
Peneliti membagikan materi aksara Jawa dan Kocil Aja.
4)
Siswa
membaca aksara Jawa pada Kocil Aja dengan
benar.
5)
Guru
menganalisis cara pengucapan huruf, kata atau kalimat pada saat siswa membaca Kocil Aja.
c.
Observasi
Observasi atau pengamatan yang dilakukan adalah
pengamatan terhadap interaksi guru, peneliti, dan siswa dalam pembelajaran
dalam menerapkan menggunakan Kocil Aja
untuk meningkatkan keterampilan membaca
aksara Jawa, yaitu dengan
memperhatikan aktivitas dan prestasi siswa dalam pembelajaran.
d.
Evaluasi
1)
Mengevaluasi
hasil pembelajaran membaca aksara Jawa dengan beberapa kalimat aksara Jawa.
2)
Membandingkan
hasil evaluasi pretest membaca aksara Jawa dengan hasil postest
yang akan menentukan adanya peningkatan keterampilan membaca.
3)
Mencatat
permasalahan yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung.
4)
Menentukan
tindakan yang harus dilakukan pada tindakan siklus kedua.
e.
Refleksi
1)
Peneliti
mencatat dan melakukan analisis terhadap hasil pengamatan untuk mengetahui
siswa selama proses pembelajaran yang perlu diperbaiki dan dikembangkan dalam
tindakan selanjutnya.
2)
Berdasarkan
hasil analisis, maka peneliti dapat menentukan langkah selanjutnya untuk
mengatasi dan mengembangkan berbagai hal yang dihadapi melalui tindakan siklus
kedua.
C.
Teknik
Pengumpulan Data dan Analisis Data
Sugiyono (2010: 309) mengemukakan
bahwa teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan),
interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi, dan gabungan keempatnya
(triangulasi). Sedangkan Suharsimi Arikunto (1998: 138), menggolongkan teknik
pengumpulan data (alat evaluasi) menjadi dua macam yaitu tes dan nontes.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan tes lisan.
1.
Observasi
Observasi atau pengamatan yang dilakukan adalah
pengamatan terhadap interaksi guru, peneliti, dan siswa dalam pembelajaran
dalam menerapkan menggunakan Kocil Aja
untuk meningkatkan keterampilan membaca
aksara Jawa, yaitu dengan
memperhatikan aktivitas dan prestasi siswa dalam pembelajaran.
Hasil pengamatan
yang dicatat adalah
a.
perhatian siswa dalam menerima pelajaran,
b.
motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran,
c.
partisipasi siswa dalam pembelajaran.
2.
Tes Lisan
Tes lisan dilakukan untuk mengukur keterampilan
membaca aksara Jawa, yaitu dengan membaca teks bacaan aksara Jawa. Berikut pedoman penilaian yang digunakan dalam proses
evaluasi pada setiap siklus penelitian tindakan kelas :
No
|
Aspek
|
Skor Maksimal
|
1
|
Ketepatan
menyuarakan tulisan
|
50
|
2
|
Kejelasan
suara
|
20
|
3
|
Kelancaran membaca
|
30
|
Jumlah Skor
|
100
|
D.
Cara
Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian
Data yang telah didapat kemudian
dianalisis. Penafsiran data dilakukan dengan menggunakan tabel perbandingan
kemudian disimpulkan secara deskriptif.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Tindakan Siklus I
Pembelajaran Bahasa
Jawa khususnya keterampilan membaca aksara Jawa untuk kelas V SD di SD
Suryowijayan, Yogyakarta belum menggunakan silabus Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Pembelajaran menggunakan Kurikulum Muatan Lokal tahun 2000.
Penelitian ini dilakukan pada kompetensi dasar “Maca aksara Jawa nganggo pasangan, sandhangan swara, lan panyigeg”.
Pada siklus I ini
dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pada setiap pertemuan, peneliti melakukan
pengamatan yang akan digunakan sebagai masukan bahan refleksi serta dasar
evaluasi selanjutnya.
Pada pertemuan
pertama, siswa diingatkan kembali tentang aksara Jawa legena dan diajarkan mengenai sandhangan
swara lan payigege. Peneliti bertindak sebagai guru kelas bertanya jawab
dengan siswa mengenai aksara Jawa legena.
Siswa belum mengetahui bahwa aksara Jawa yang mereka baca dinamakan aksara Jawa
legena. Sebagai apersepsi, siswa
diberi pengertian tentang aksara Jawa dan pentingnya mempelajari aksara Jawa.
Setelah melakukan apersepsi,
peneliti sebagai guru kelas meminta siswa satu per satu mengucapkan kata dan
frasa yang dicontohkan. Sebelum penelitan dilakukan, siswa belum pernah diuji
kemampuan membacanya satu per satu oleh guru. Aksara Jawa hanya dibaca secara
masal satu kelas sehingga kemampuan setiap anak belum teridentifikasi dengan
jelas. Hal ini dikarenakan guru berasal dari luar Jawa sehingga kurang
menguasai materi.
Dari tanya jawab
(uji/ pretest kemampuan membaca siswa), sebagian besar siswa masih belum hapal
aksara Jawa sehingga mereka masih melihat panduan aksara Jawa ketika membaca
kata atau frasa. Perhatian, motivasi dan partisipasi siswa semakin lama semakin
menurun karena siswa merasa bosan dan sulit membaca aksara Jawa. Apalagi setelah
diajarkan materi aksara Jawa sandhangan.
Sebagian besar siswa juga masih belum lancar membaca kata, ataupun frasa.
Pada pertemuan
kedua, diingatkan kembali materi sebelumnya dengan mengulang membaca beberapa
kata dengan aksara Jawa legena dan sandhangan. Peneliti sebagai guru kelas
kemudian membagikan Kocil Aja (Komik Cilik Aksara Jawa) sebagai media
pembelajaran (Kocil Aja terlampir).
Kocil Aja
yang diberikan berukuran kertas A4 (21 x 29,7 cm). Kocil Aja yang diberikan pada siklus ini berjudul “Ayo Sekolah”. Kocil Aja “Ayo Sekolah” terdiri dari 3
lembar dengan masing-masing 2 gambar per lembar. Kocil Aja “Ayo Sekolah” tidak berwarna (hitam-putih). Kocil Aja yang digunakan pada pertemuan
ini tidak diuji melalui validasi media. Media dianggap sudah baik untuk media
pembelajaran dalam menyampaikan materi aksara Jawa. Dengan diberikannya Kocil Aja, siswa terlihat lebih antusias
dalam membaca aksara Jawa. Siswa lebih bersemangat membaca aksara Jawa.
Perhatian siswa, motivasi, dan partisipasi siswa meningkat setelah siswa diberi
Kocil Aja.
Namun, kemampuan
mereka dalam membaca aksara Jawa masih belum seluruhnya meningkat secara
signifikan. Sebagian besar siswa masih memerlukan panduan aksara Jawa dalam
menerjemahkan bentuk aksara Jawa dalam Bahasa Jawa.
Pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti untuk refleksi menghasilkan bahwa siswa sulit menghapal
aksara Jawa, perhatian dan motivasi siswa pun tidak maksimal ketika medianya
hanya berupa tulisan saja. Keterbatasan strategi menjadikan pembelajaran Bahasa
Jawa khususnya membaca aksara Jawa kurang menarik.
Refleksi mengarah
pada simpulan mengenai adanya peningkatan perhatian, motivasi, dan partisipasi
siswa dengan adanya Kocil Aja. Untuk
keterampilan membaca, tidak terlihat peningkatan secara signifikan karena
sebagian siswa masih menggunakan bantuan panduan aksara Jawa untuk membaca
kata, frasa, atau kalimat. Oleh karena itu, peneliti merancang siklus II.
2.
Hasil Tindakan Siklus II
Pada siklus kedua ini dilakukan
2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, peneliti sebagai guru kelas memberi
materi pasangan aksara Jawa. Materi
disampaikan dengan metode ceramah bervariasi. Siswa diberi contoh kata dan
frasa aksara Jawa yang menggunakan pasangan.
Sebagian besar siswa belum hapal pasangan
aksara Jawa. Siswa masih seperti pada siklus I, menggunakan panduan aksara Jawa
untuk membaca kata atau frasa yang dicontohkan oleh peneliti sebagai guru
kelas.
Siswa semakin lama semakin
bosan dan kurang memperhatikan pelajaran karena merasa sulit menghapal dan
ketika itu setelah pelajaran Bahasa Jawa ada pelajaran Seni Tari. Konsentrasi
siswa tidak terlalu fokus ke pelajaran Bahasa Jawa.
Pada pertemuan kedua, siswa
diuji kemampuannya dengan pretest praktik membaca beberapa kalimat aksara Jawa
dengan tingkat kesulitan berjenjang (soal pretest terlampir). Dari pretest,
didapatkan hasil bahwa 2 dari 21 siswa (1 orang tidak masuk) dapat membaca
aksara Jawa tanpa panduan aksara Jawa sedangkan sisanya masih memerlukan
bantuan panduan aksara Jawa.
Setelah pretest, siswa diberi Kocil Aja yang telah divalidasi
(validasi media terlampir). Siswa terlihat sangat senang ketika mendapat Kocil Aja. Kocil Aja yang diberikan berbeda dengan Kocil Aja yang digunakan pada siklus I. Kocil Aja yang digunakan pada siklus II lebih kecil, berukuran
kertas A5 (15 x 21 cm), berwarna dan berjudul “Ana Uler”.
Dengan diberikannya
Kocil Aja, siswa terlihat lebih
antusias dalam membaca aksara Jawa. Siswa lebih bersemangat membaca aksara
Jawa. Perhatian siswa, motivasi, dan partisipasi siswa meningkat setelah siswa
diberi Kocil Aja.
Namun, kemampuan
mereka dalam membaca aksara Jawa masih belum seluruhnya meningkat secara
signifikan. Sebagian besar siswa masih memerlukan panduan aksara Jawa dalam
menerjemahkan bentuk aksara Jawa dalam Bahasa Jawa.
Pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti untuk refleksi menghasilkan bahwa siswa sulit menghapal
aksara Jawa, perhatian dan motivasi siswa pun tidak maksimal ketika medianya
hanya berupa tulisan saja. Refleksi mengarah pada simpulan mengenai adanya peningkatan
perhatian, motivasi, dan partisipasi siswa dengan adanya Kocil Aja. Untuk keterampilan membaca, tidak terlihat peningkatan
secara signifikan karena sebagian siswa masih menggunakan bantuan panduan
aksara Jawa untuk membaca kata, frasa, atau kalimat. Siklus dicukupkan sampai
siklus II karena keterbatasan waktu.
3.
Peningkatan Keterampilan Membaca Aksara Jawa
Setelah tindakan,
keterampilan membaca aksara Jawa siswa tidak meningkat secara signifikan.
Namun, perhatian, motivasi, dan partisipasi siswa meningkat setelah
pembelajaran Bahasa Jawa khususnya membaca aksara Jawa diberikan dengan media Kocil Aja (Komik Cilik Aksara Jawa).
4.
Jadwal
Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Pembuatan dan
pengusulan proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Penyusunan instrumen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Pegurusan perizinan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Siklus I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Analisis hasil
Siklus I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Siklus II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
Analisis hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
Penyusunan laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
E.
Realisasi Biaya
No
|
Nama
|
∑
|
1
|
Foto Copy
|
Rp. 82.500
|
2
|
Pastel
|
Rp. 33.750
|
3
|
Jilid
|
Rp. 9.000
|
4
|
Print
|
Rp. 121.000
|
5
|
Lakban
|
Rp. 3.500
|
6
|
Map
|
Rp. 1.500
|
7
|
Kenang kenangan
|
Rp. 150.000
|
8
|
Cetak + jilid komik
|
Rp. 200.000
|
Jumlah
|
Rp. 601.250
|
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
pembahasan terhadap data yang dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa penerapan Kocil Aja untuk pembelajaran membaca
aksara Jawa tidak dapat meningkatkan keterampilan membaca askara Jawa SD Negeri
Suryowijayan, Yogyakarta secara signifikan. Hal ini dikarenakan sebagian siswa
masih menggunakan bantuan panduan aksara Jawa untuk membaca kata, frasa, atau
kalimat. Namun, penerapan Kocil Aja dapat
meningkatkan perhatian, motivasi, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran
membaca aksara Jawa.
B.
Saran
Saran yang dapat
diberikan dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut.
1.
Pembelajaran Bahasa
Jawa khususnya aksara Jawa di SD hendaknya bervariatif dan menggunakan media
yang menarik agar siswa lebih termotivasi sehingga keterampilan membacanya pun
dapat meningkat.
2.
Media pembelajaran
yang digunakan hendaknya divalidasi dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Baumfield,
Vivienne, dkk. 2009. Action Research di
Ruang Kelas. Jakarta: Indeks.
Devi
Zatul. 2011. Bentuk-Bentuk PTK. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184709-bentuk-bentuk-ptk/.
Diakses pada 22 Agustus 2011 pukul 08.58
Guntur
Angkat. 2004. Selintas Sejarah Komik
Indonesia (Online). http://re-searchengines.com/art05-72.html. Diakses
pada 9 Mei 2011 pukul 06.24
Hendiva87. 2010. Bicara
Sejarah Komik (Online). http://hendiva87.
blog.friendster.com/2010/02/bicara-sejarah-komik. Diakses pada 9 Mei 2011 pukul
06.34
Introko, dkk. 2004. Materi Muatan Lokal Wajib DIY Sinau Basa Jawa Kanggo Kelas V Sekolah
Dasar. Yogyakarta: Yudhistira.
M. Sahid . 2010. Aksara Jawa ,
Cikal-Bakal Sejarah
Jawa (Online).
http://www.ptun-yogyakarta.go.id/index.php/Berita-utama/aksara-jawa-cikal-bakal-sejarah-jawa.html.
Diakses pada 7 Mei 2011 pukul 16.00
M. Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-Dasar
Penelitian Ilmiah .
Bandung : Pustaka Setia .
Sam Muharto dan W. Nataatmaja. 2004. Trampil
Basa Jawa. Solo: Tiga Serangkai.
Sasno.
2011. Upaya Peningkatan Keterampilan
Menulis Aksara Jawa Nglegena
melalui Penggunaan Metode ”Ragapaya”
pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Purbalingga Lor Semester 1 Tahun Pelajaran
2010/2011 (Online). http://galor2.sch.id/index.php?option=com_
content&view= article&id=43:ragapaya&catid=11:berita-terkini&Itemid=18.
Diakses pada 7 Mei 2011 pukul 21.00
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto.
1998. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
LAMPIRAN
1. Biodata
Dosen Pembimbing
a.
Nama Lengkap : Arif
Rohman , M.Si
b.
NIP :
19670329 199412 1 001
c.
Jabatan Struktural : Lektor Kepala
d.
Fakultas :
FIP
e.
Jurusan :
FSP
f.
Alamat Kantor :
Jl. Colombo, Karang Malang, Yogyakarta 55281
g.
Alamat Rumah : Jalan Parangtritis
Km.14 Gelangan RT.15
Patalan,
Bantul, Yogyakarta .
h.
Riwayat Pendidikan :
MI Al-Aulad, Demak, lulus tahun 1980
Sarjana
Pendidikan FIP IKIP Yogyakarta, lulus tahun 1992
Magister
Ilmu Sosial PPS Unair, lulus tahun
2001
Sidang
S3 Ilmu Pendidikan PPS UNY sejak
tahun 2009
Dosen
Pendamping
Arif
Rohman, M.Si.
NIP
19670329 199412 1 001
2. Biodata
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama
Lengkap : Adhy Putri
Rilianti
b. NIM : 09108244062
c. Prodi : PGSD
d. Universitas :
Universitas Negeri Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP: Pugeran MJ II / 329 Yogyakarta /
085643660284/
08175414231
f. Alamat
email :
adhyputririlianti@yahoo.com
Ketua Pelaksana
Adhy Putri Rilianti
NIM
09108244062
3. Anggota
Pelaksana Kegiatan I
a. Nama
Lengkap :
Saryanto
b. NIM :
10108241115
c. Prodi :
PGSD
d. Universitas :
Universitas Negeri Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Mento RT3 RW1, Candiroto,
Temanggung, Jawa Tengah
085725078289
f. Alamat
email :
saryyanto91@yahoo.co.id
Anggota Pelaksana I
Saryanto
NIM
10108241115
4. Anggota
Pelaksana Kegiatan II
a. Nama
Lengkap : Ardy
Fajar Setyawan
b. NIM :
10108241089
c. Prodi :
PGSD
d. Universitas : Universitas Negeri
Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Peterongan, Tegalrejo, Magelang,
085726036463
f. Alamat
email :
ardylauliet@yahoo.com
Anggota Pelaksana II
Ardy Fajar Setyawan
NIM
10108241089
Tidak ada komentar:
Posting Komentar